
Gambar: Kimberly Boyles/Shutterstock.com
Jakarta, tvrijakartanews - Chicago modern terkenal dengan angin kencang dan pizzanya yang tebal, tetapi 300 juta tahun yang lalu, wilayah itu merupakan tanah subur yang terdiri dari rawa-rawa tropis, delta sungai, dan laut dangkal. Kekayaan tumbuhan dan hewan yang telah punah ini terpelihara dengan sangat baik di situs fosil Mazon Creek, sebuah harta karun yang terbukti jauh lebih menakjubkan daripada yang pernah diyakini sebelumnya.
Terletak di dekat Morris di wilayah metropolitan Chicago barat daya, lapisan fosil ini pertama kali menarik minat para penambang batu bara pada abad ke-19. Namun, yang mereka temukan justru arsip kehidupan prasejarah yang spektakuler.
Ribuan fosil di sini berasal dari Periode Karboniferus, sekitar 300 juta tahun yang lalu, era perubahan besar dalam kehidupan di Bumi, termasuk kemunculan reptil pertama. Sisa-sisa fosil ini berhasil tetap utuh karena terbungkus dalam konkresi siderit (besi karbonat).
Para peneliti sebelumnya berpendapat bahwa bentuk kehidupan ini dapat dibagi menjadi dua kelompok berbeda: kelompok Braidwood dan Essex. Kelompok pertama mewakili ekosistem perairan pesisir lepas pantai yang kaya akan tumbuhan, sementara kelompok kedua lebih mirip delta sungai yang dipenuhi beragam organisme air tawar, serta tumbuhan darat yang terdampar. Ternyata, ini mungkin penyederhanaan yang berlebihan.
Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan di Universitas Missouri menganalisis ulang sekitar 300.000 konkresi siderit dari sekitar 350 lokasi berbeda di Mazon Creek. Temuan mereka menunjukkan bahwa perlu ada pembagian lebih lanjut dari himpunan Essex menjadi dua sub-himpunan berbeda, yang diberi nama Will-Essex dan Kankakee-Essex.
Zona Will-Essex terletak di antara transisi dekat pantai dan lepas pantai, dengan dasar laut yang dipenuhi kerang dan ditandai oleh jejak fosil yang khas. Lebih jauh lagi, zona Kankakee-Essex didominasi oleh cnidaria , filum yang mencakup ubur-ubur, hidroid, anemon laut, dan karang.
Artinya, situs megah ini sebenarnya mengandung tiga lingkungan purba yang berbeda, air tawar, laut transisi, dan lepas pantai, yang masing-masing memiliki kehidupan hewan yang unik.
"Kami menemukan tiga paleoenvironment yang mudah diidentifikasi, termasuk karakteristik unik dari kumpulan laut bentik yang mewakili habitat transisi antara zona dekat pantai dan lepas pantai," kata Jim Schiffbauer, penulis utama studi dari Departemen Ilmu Geologi di Universitas Missouri, dalam sebuah pernyataan.
“Masing-masing lingkungan purba ini didominasi oleh kelompok hewan tertentu, misalnya hewan air tawar yang paling dekat dengan pantai, ubur-ubur dan anemon laut yang lebih jauh ke lepas pantai, serta kerang dan cacing laut di zona transisi,” tambahnya.
Ke depannya, tim berencana untuk menyelidiki bagaimana ekosistem Mazon Creek terhubung dengan "lapisan batu bara Colchester" di bawahnya, endapan yang pertama kali menarik para penambang dan pemburu fosil ke area tersebut. Mereka juga bekerja sama dengan mitra sektor swasta dan peneliti di Universitas Toronto untuk merekonstruksi bagaimana dunia kuno ini beroperasi.
“Penelitian ini menawarkan gambaran nyata tentang keanekaragaman hayati luar biasa yang ada di akhir Periode Karbonifer dan memungkinkan kita untuk menyimpulkan kompleksitas rantai makanan dan bagaimana ekosistem ini berfungsi. Sekarang, kita memiliki gambaran yang tak tertandingi dan didukung oleh statistik tentang kehidupan terestrial, estuari, dan laut yang saling terhubung di Periode Karbonifer,” ujar Schiffbauer.